MOST RECENT

|

AGAR RAMADHAN MEMPESONA BAGI ANAK


Abdul Qodir Zaelani, S.HI, MA

             Berkumandangnya ayat-ayat suci al-Quran, tadarusan, dan gemuruh suara amin menggema dan menghiasi tempat-tempat ibadah kaum muslimin di seluruh penjuru bangsa kita. Hampir semua masjid dan mushola dipenuhi orang-orang yang beribadah untuk sholat berjamaah. Terasa sekali nilai-nilai ruhiyah ada dalam sendi-sendi masyarakat kita pada bulan itu. Ya, Begitulah suasana bulan Ramadhan. Bulan yang mulia, bulan dimana segala amal perbuatan dilipatgandakan. Bulan dimana banyak orang berlomba-lomba untuk mengisi amal kebaikan. Bulan yang sangat berbeda suasananya dibanding bulan-bulan lainnya.
            Memang bulan Ramadhan adalah bulan yang dinanti-nantikan oleh seluruh umat Islam, tak terkecuali juga anak-anak. Sebab, pada bulan ini bagi anak-anak merupakan sarana untuk dapat berkumpul bersama; bermain kembang api, bermain mainan tradisional, bercanda gurau dan beberapa permainan lainnya yang dilakukan anak-anak. Apalagi menjelang lebaran, anak-anak akan senang sekali, karena akan mendapatkan baju baru.
Nah, pertanyaannya adalah bagaimana agar suasana Ramadhan berkesan dan mempesonakan anak-anak? Sebab, mengantarkan anak untuk berpuasa dan memahami maknanya, sungguh bukan pekerjaan yang mudah. Keberhasilan mengkondisikan anak, memerlukan persiapan sejak jauh-jauh hari. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada dua langkah yang bisa kita lakukan sebagai orang tua, untuk merancang pola pendidikan terbaik bagi putra-putri kita selama bulan Ramadhan.

1.      Tarhib Ramadhan (Menyambut Ramadhan)
Menyambut ramadhan adalah langkah awal yang mesti dilakukan. Sebab dengan menyambut bulan ini, berarti kita senang, riang, ceria dan bahagia dengan kedatangan bulan Ramadhan. Seperti yang pernah dilakukan Rasulullah yakni ketika beliau menasehati Abdullah bin Mas'ud untuk menyambut Ramadhan dengan wajah yang berseri, tidak cemberut.
Dalam menyambut Ramadhan ini, ada dua persiapan yang perlu dilakukan oleh orang tua. Pertama adalah persiapan ruhani anak yakni membangkitkan semangat beribadah anak dengan cara menjelaskan keutamaan bulan Ramadhan. Ketika tahu keutamaan Ramadhan, maka apapun rintangannya akan mampu dihadapi anak dan anak akan lebih bersemangat dalam beramal. Salah satu cara untuk mengenalkan Ramadhan kepada anak-anak kita adalah dengan kita memilih cerita-cerita mengenai kisah-kisah menarik seputar Ramadhan, baik mengenai sahabat atau Rasulullah yang berjuang di bulan Ramadhan, atau menggambarkan suasana puasa dan keutamaan bagi yang menjalankannya.
Bisa juga dengan mengarang sendiri cerita yang ada hubungan dengan Ramadhan. Ini bisa dilakukan dengan cara menceritakan pengalaman kita menjalani ibadah puasa di masa kecil kita dulu. Kita juga bisa memperkenalkan Ramadhan dengan mainan juga, dengan cara main puzzle yang bernuansa Islami, atau cara lain adalah dengan membeli mainan untuk komputer yang interaktif.
Ini semua bisa kita mulai seminggu atau beberapa hari sebelum datangnya bulan Ramadhan. Tergantung pada umur anak, kita bisa sekaligus juga mengajak anak untuk membuat rencana kegiatan selama bulan Ramadhan nanti dan menentukan target-target yang ingin mereka capai. Kita juga harus memberi harapan bagi mereka untuk mencapai target-targetnya.
Dengan mengenalkan Ramadhan lewat cerita dan mainan, suasana Ramadhan sudah terbangun dalam alam pikiran anak. Sehingga ia akan mengharapkan kedatangan bulan ini dengan penuh semangat dan antusias.
Yang kedua adalah membangun suasana yang kondusif. Hal ini  penting, sebab merupakan bagian dari mempersiapkan segala sesuatu hal untuk kelancaran dan kekhusyuan ibadah Ramadhan serta akan dapat mempengaruhi semangat anak. Salah satu caranya adalah dengan mengubah penataan rumah. Misalnya mempersiapkan ruang khusus untuk sholat berjama'ah dan tadarus al-Qur'an. Ajak anak-anak menghiasi ruang tersebut dengan tulisan-tulisan kaligrafi dan gambar-gambar Islami. Cara lain adalah dengan mengubah letak permainan, tv, buku, atau majalah yang bersifat umum, dan diganti dengan majalah atau buku-buku Islami.
Kamar tidur anak dapat juga dihias dengan tulisan hadis, atau pun semboyan seputar puasa atau bulan Ramadhan, yang akan membangkitkan semangat mereka jika nanti menahan lapar dan haus ketika puasa. Tempelkan juga target dan jadwal kegiatan yang telah disusun bersama anak, dan persiapkan stiker bintang yang siap ditempel untuk setiap rencana yang berhasil dicapai oleh anak kita. Kerjakan bersama anak agar ia termotivasi untuk mendapatkan bintang sebanyak mungkin sampai akhir Ramadhan.
Bangun pula suasana keluarga yang harmonis dan agamis.  Ajak anak untuk saling memaafkan antara anggota keluarga, juga kerabat, tetangga dan teman adalah cara harmonisasi antar sesama. Hal ini merupakan sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah. Hal ini dilakukan agar saat memasuki Ramadhan, dosa kita dengan sesama manusia sudah terhapus. Sehingga pada bulan Ramadhan, kita tinggal menyelesaikan dosa kita kepada Allah Swt. Harapannya, ketika Ramadhan berakhir dan tiba hari raya Idul Fitri, kita benar-benar berada dalam keadaan suci kembali.

2.      Ihya Ramadhan (Menghidupkan Ramadhan)
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, diceritakan "...dan kami melatih anak-anak kami yang masih kecil untuk berpuasa. Kami bawa mereka ke masjid dan kami buatkan mereka mainan dari bulu. Apabila diantara mereka ada yang merengek minta makan, maka kami bujuk dengan mainan itu terus hingga tiba waktu berbuka." Demikianlah cara para shahabat dalam menghidupkan suasana Ramadhan bagi anak-anak mereka. Cara yang kreatif dan unik, sehingga bulan Ramadhan benar-benar terasa bagi anak-anak.
Menghidupkan Ramadhan merupakan aktivitas yang dapat mendekatkan diri dan keluarga kepada Allah. Cara untuk dapat menghidupkan bulan Ramadhan yakni dengan menjaga kebersamaan antar anggota keluarga, dengan cara menghidupkan suasana fastabiqul khoirot (berlomba-lomba dalam melaksanakan kebaikan), membiasakan saling menasehati dalam kebenaran, bekerjasama dan saling tolong menolong dalam beramal shalih.
Membiasakan anak melakukan shalat terawih berjama'ah di masjid, bisa menjadikannya sebagai pengalaman yang tak terlupakan. Tadarrus al-Qur'an dan mabit (menginap) di mushalla untuk i'tikaf, mengikuti pesantren Ramadhan, ikut berkeliling kampung membangunkan orang untuk makan sahur, mengajak berbuka bersama dengan teman-teman baik di rumah atau pun di masjid, kesemuanya itu akan sangat menarik bagi anak-anak karena kegiatan seperti ini hanya ada dalam bulan Ramadhan.
Mengajak anak-anak makan sahur bersama juga merupakan cara menghidupkan suasana Ramadhan. Untuk menarik minat anak dalam bersahur, siapkan menu makanan kegemarannya dan susun menu dengan baik. Penyusunan menu dilakukan untuk menghindari terjadinya kekurangan zat gizi pada anak. Kecukupan gizi pada anak akan terpenuhi apabila saat berbuka dan makan sahur mereka mengkonsumsi makanan yang beragam dalam jumlah yang cukup.
Buat suasana sahur menyenangkan sehingga anak-anak tidak merasa berat bangun tengah malam. Biarkan anak makan di akhir waktu sahur. Pada awal puasa, biarkan mereka mencoba dulu puasa hanya setengah hari dan akan berbuka pada tengah hari. Hal ini wajar karena masih dalam tahap latihan. Dengan cara latihan yang bertahap seperti ini, si anak tidak merasa berat lagi untuk melakukan puasa.
Memberikan hadiah harian dan bulanan pada anak juga merupakan stimulus untuk menghidupkan bulan Ramadhan. Memberi hadiah atas usaha anak untuk berpuasa pun bisa menambah motivasi. Kepada anak berusia di atas tujuh tahun, imbalan hadiah di akhir bulan Ramadhan akan cukup membuat mereka bersemangat. Akan tetapi bagi anak yang lebih kecil, akan lebih efektif jika hadiah harian pun mereka terima. Hadiah harian bisa berupa barang sederhana, atau bahkan hanya berupa bintang dari kertas emas yang ditempel di dinding.
Janjikan sebuah hadiah jika bintang mereka mencapai sepuluh, dua puluh, atau tiga puluh. Hadiah bulanan bisa merupakan kelanjutan dari hadiah harian, dan merupakan satu jenis kebutuhan yang sangat diharap-harapkan anak-anak. Katakan bahwa hadiah itu adalah pertanda kemenangan bagi usaha mereka mengalahkan hawa nafsu.
Demikanlah beberapa langkah yang perlu dipersiapkan orang tua dalam mendidik anak-anaknya di bulan Ramadhan. Sehingga bulan Ramadhan, benar-benar mempesona bagi anak-anak dan menjadikannya sebuah kenangan yang indah, tak terlupakan hingga mereka dewasa nanti. Semoga, semarak Ramadhan tahun ini, dapat berjalan dengan baik dan anak-anak kita dapat menjalankannya dengan penuh semangat, khidmad, tanpa ada beban dan paksaan. Amin amin ya rabbal a’lamin. Marhaban Ya Ramadhan……Marhaban Ya Syahro Shiyam…. 

Posted by azay on 00.33. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "AGAR RAMADHAN MEMPESONA BAGI ANAK"

Leave a reply

Blog Archive

Recently Commented

Recently Added